5:15 Karena itu, perhatikanlah dengan saksama, bagaimana kamu hidup, janganlah seperti orang bebal, tetapi seperti orang arif,
5:16 dan pergunakanlah waktu yang ada, karena hari-hari ini adalah jahat.
5:17 Sebab itu janganlah kamu bodoh, tetapi usahakanlah supaya kamu mengerti kehendak Tuhan
Setiap orang pasti menginginkan untuk memiliki hidup yang bahagia dan sukses. Menurut ukuran dunia sukses itu adalah banyak harta dan mencapai segala yang dicita-citakannya. Sesungguhnya hal ini tidak jauh berbeda dari sukses menurut Firman Tuhan, sebab Tuhan sesungguhnya telah menaruh rahasia atau kunci untuk mendapatkan kekayaan bukan saja harta benda dunia tetapi bahkan juga harta di Surga. Tidak ada satupun janji Tuhan yang mengatakan bahwa setiap orang yang hidup dalam kebenaran akan menjadi miskin atau kelaparan. Mari kita lihat beberapa contoh ayat yang membuktikan hal ini
Mazmur 37:25-26
37:25 Dahulu aku muda, sekarang telah menjadi tua, tetapi tidak pernah kulihat orang benar ditinggalkan, atau anak cucunya meminta-minta roti;
37:26 tiap hari ia menaruh belas kasihan dan memberi pinjaman, dan anak cucunya menjadi berkat
Amsal 15:6
15:6 Di rumah orang benar ada banyak harta benda, tetapi penghasilan orang fasik membawa kerusakan
Yosua 1:8
1:8 Janganlah engkau lupa memperkatakan kitab Taurat ini, tetapi renungkanlah itu siang dan malam, supaya engkau bertindak hati-hati sesuai dengan segala yang tertulis di dalamnya, sebab dengan demikian perjalananmu akan berhasil dan engkau akan beruntung
dan tentu masih banyak lagi Firman Tuhan yang menunjukkan bahwa Tuhan selalu ingin agar orang benar yaitu orang yang percaya kepada Allah hidup dengan berkat Tuhan yang berlimpah.
Dalam Alkitab Tuhan juga tunjukkan kepada kita, bagaimana hamba-hamab-Nya hidup dengan berkat materi yang berlimpah, seperti Abraham, Ishak, Daud dan masih banyak lagi. Mengapa mereka bisa sukses? Karena mereka tinggal dalam rencana dan kehendak Allah.
Kita percaya bahwa Allah memiliki rancangan yang indah buat masa depan kita, yaitu rancangan yang penuh harapan. Dan kalau kita percaya kepada Firman Allah, percaya kepada pimpinan Tuhan dalam hidup kita, maka pertolongan Tuhan akan menyertai kita untuk mencapai masa depan yang penuh harapan itu.
Jadi perbedaan sukses dari orang yang tidak percaya kepada Tuhan dengan orang yang percaya kepada Tuhan adalah bahwa orang percaya akan selalu mengandalkan Tuhan dalam perjalanan hidupnya tetapi orang yang tidak percaya akan mengandalkan kekuatan dirinya.
Dan perbedaan lain yang sangat pasti adalah bahwa orang dunia mungkin bisa sukses secara ukuran dunia tetapi tanpa kuasa dan pertolongan Tuhan Yesus mereka tidak akan sampai kepada kehidupan yang dipenuhi dengan kebahagiaan yang abadi (hidup kekal), sebab jika mereka hanya fokus kepada harta dunia maka sangat sulit bahkan mustahil mereka dapat masuk ke dalam Kerajaan Sorga seperti yang Tuhan Yesus katakan dalam Lukas 18:23-24
18:23 Ketika orang itu mendengar perkataan itu, ia menjadi amat sedih, sebab ia sangat kaya.
18:24 Lalu Yesus memandang dia dan berkata: "Alangkah sukarnya orang yang beruang masuk ke dalam Kerajaan Allah
Karena setiap orang yang sukses dengan kekuatannya akan merasa bahwa segal jerih payahnyalah yang membuat ia sukses dan semua harta yang ada padanya adalah miliknya yang harus selalu dipertahankan.
Jika kita melihat orang-orang disekitar kita yang hidupnya berhasil dalam pandangan dunia, kita dapat belajar dari mereka mengapa mereka bisa berhasil. Kunci keberhasilan mereka adalah BAHWA MEREKA MEMPERGUNAKAN WAKTU DENGAN SEBAIK-BAIKNYA.
Bahwa sesungguhnya mempergunakan waktu dengan sebaik-baiknya adalah nasehat yang berasal dari Firman Tuhan, tetapi sayangnya banyak yang mengabaikannya terutama kaum muda seperti kita kita ini.
Apa yang harus kita perhatikan agar dapat menggunakan waktu yang Tuhan berikan kepada kita ?
1. Hidup dengan cara orang arif dan jangan seperti orang bebal.
Orang bebal itu adalah orang yang tidak suka diajar, tidak peduli dengan nasehat apalagi teguran. Orang bebal selalu merasa benar dalam jalan yang ia tempuh, dan jika ada orang yang tidak sepaham dengan dia maka ia menganggap orang yang tidak sepaham itu salah sebab dia tidak pernah merasa salah.
Orang bebal tentu saja tidak akan menyukai Firman Tuhan, sebab Firman Tuhan seperti yang dikatakan dalam II Timotius 3:16-17
3:16 Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran.
3:17 Dengan demikian tiap-tiap manusia kepunyaan Allah diperlengkapi untuk setiap perbuatan baik.
Tentu orang bebal tidak menyukai Firman Tuhan sebab Firman Tuhan itu adalah untuk mengajar sementara mereka tidak suka diajar, untuk menyatakan kesalahan sementara mereka selalu merasa diri mereka benar, memperbaiki kelakuan dan mendidik orang dalam kebenaran. Semua itu bertentangan dengan keberadaan diri mereka yang selalu merasa sempurna dan benar.
Orang Arif adalah orang yang mau diajar, suka menerima nasehat dan bertindak hati-hati dalam hidupnya. Sebab ia tahu bahwa sekali ia memutuskan hal yang salah, hal itu akan membawa dampak di masa yang akan datang dari hidupnya.
2. Pergunakanlah waktu yang ada karena hari-hari ini adalah hari yang jahat.
Hari-hari yang jahat yang dimaksud dalam ayat ini adalah segala tipu muslihat iblis untuk menggagalkan masa depanmu dengan berbagai cara. Iblis tahu Allah memiliki rencana yang indah bagi hidupmu, dan iblis sungguh cemburu dan menginginkan agar kita tidak sampai kepada apa yang dirancangkan Allah. Bagi orang muda iblis sangat senang menipu kita dengan mempergunakan hawa nafsu orang muda.
Yusuf (Kejadian 1-23)
Meskipun Yusuf tinggal sebagai budak, namun sebagai anak Tuhan ia berhasil dalam setiap pekerjaannya. Tuhan menyertai dia dalam segala pekerjaannya sehingga ia akhirnya menjadi orang kepercayaan no.1 dari Potifar. Tetapi lihatlah apa yang terjadi, ia digoda oleh isteri Potifar untuk melakukan hubungan suami isteri sementara Potifar tidak ada di rumah. Sebagai laki-laki yang masih muda dan gagah, sangat gampang sesungguhnya Yusuf jatuh dalam dosa perzinahan, namun karena dia hidup dalam takut akan Tuhan, maka godaan isteri Potifar itu bisa ia atasi. Sebagai orang no.2 dirumah Potifar setelah Potifar, sangat mudah bagi Yusuf untuk mengiyakan ajakan isteri Potifar, tetapi karena ia percaya kepada Tuhan, dan ia tahu jika ia melakukan dosa perzinahan maka rencana Allah terhadap masa depannya akan gagal.
Daniel dan kawan-kawannya (Daniel 1:1-21)
Daniel dan kawan-kawannya adalah orang yang pintar dan dipilih untuk dididik selama 3 tahun dalam kerajaan Nebukadnesar. Ia adalah orang yang dalam pandangan dunia adalah orang yang masa depannya sudah terjamin bagus, sebab begitu mereka selesai dididik, jabatan penting telah menanti mereka dalam Kerajaan Nebukadnesar.
Dalam masa pendidikan, Daniel dan kawan-kawannya diperkenalkan dengan budaya istana yang serba mewah dan penuh pesta pora. Setiap orang yang mengikuti pendidikan diberikan kesempatan untuk hidup dengan gaya istana. Mereka mendapat makanan yang sama dengan makanan Raja, dan mereka makan juga dengan cara yang sama dengan cara Raja makan.
Pada masa itu setiap jamuan makan Raja itu sama artinya dengan pesta pora dan mabuk-mabukan. Itulah sebabnya Daniel menolak makanan dan anggur Raja.
Ketika selesai masa pendidikan, kita tahu bahwa Daniel dan kawan-kawannya menempati urutan teratas dan mereka dipercayakan jabatan yang sangat tinggi oleh Raja Nebukadnesar. Dan Allah juga mengaruniakan kepada Daniel kemampuan untuk mengartikan mimpi yang pada akhirnya kita tahu sangat berguna bagi Daniel dan kawan-kawannya bebas dari hukuman mati dari Raja.
Hawa Nafsu orang muda adalah Perzinahan dan Percabulan, serta hidup yang dipenuhi dengan pesta pora, yaitu kehidupan yang hanya ingin senang-senang dan tidak mau berusaha/berjuang.
3. Jangan bodoh dan mengertilah kehendak Allah.
Tuhan mengingatkan kepada kita dalam 2 Timotius 2:22
2:22 Sebab itu jauhilah nafsu orang muda, kejarlah keadilan, kesetiaan, kasih dan damai bersama-sama dengan mereka yang berseru kepada Tuhan dengan hati yang murni.
Orang Arif adalah orang yang mau diajar, suka menerima nasehat dan bertindak hati-hati dalam hidupnya. Sebab ia tahu bahwa sekali ia memutuskan hal yang salah, hal itu akan membawa dampak di masa yang akan datang dari hidupnya.
2. Pergunakanlah waktu yang ada karena hari-hari ini adalah hari yang jahat.
Hari-hari yang jahat yang dimaksud dalam ayat ini adalah segala tipu muslihat iblis untuk menggagalkan masa depanmu dengan berbagai cara. Iblis tahu Allah memiliki rencana yang indah bagi hidupmu, dan iblis sungguh cemburu dan menginginkan agar kita tidak sampai kepada apa yang dirancangkan Allah. Bagi orang muda iblis sangat senang menipu kita dengan mempergunakan hawa nafsu orang muda.
Yusuf (Kejadian 1-23)
Meskipun Yusuf tinggal sebagai budak, namun sebagai anak Tuhan ia berhasil dalam setiap pekerjaannya. Tuhan menyertai dia dalam segala pekerjaannya sehingga ia akhirnya menjadi orang kepercayaan no.1 dari Potifar. Tetapi lihatlah apa yang terjadi, ia digoda oleh isteri Potifar untuk melakukan hubungan suami isteri sementara Potifar tidak ada di rumah. Sebagai laki-laki yang masih muda dan gagah, sangat gampang sesungguhnya Yusuf jatuh dalam dosa perzinahan, namun karena dia hidup dalam takut akan Tuhan, maka godaan isteri Potifar itu bisa ia atasi. Sebagai orang no.2 dirumah Potifar setelah Potifar, sangat mudah bagi Yusuf untuk mengiyakan ajakan isteri Potifar, tetapi karena ia percaya kepada Tuhan, dan ia tahu jika ia melakukan dosa perzinahan maka rencana Allah terhadap masa depannya akan gagal.
Daniel dan kawan-kawannya (Daniel 1:1-21)
Daniel dan kawan-kawannya adalah orang yang pintar dan dipilih untuk dididik selama 3 tahun dalam kerajaan Nebukadnesar. Ia adalah orang yang dalam pandangan dunia adalah orang yang masa depannya sudah terjamin bagus, sebab begitu mereka selesai dididik, jabatan penting telah menanti mereka dalam Kerajaan Nebukadnesar.
Dalam masa pendidikan, Daniel dan kawan-kawannya diperkenalkan dengan budaya istana yang serba mewah dan penuh pesta pora. Setiap orang yang mengikuti pendidikan diberikan kesempatan untuk hidup dengan gaya istana. Mereka mendapat makanan yang sama dengan makanan Raja, dan mereka makan juga dengan cara yang sama dengan cara Raja makan.
Pada masa itu setiap jamuan makan Raja itu sama artinya dengan pesta pora dan mabuk-mabukan. Itulah sebabnya Daniel menolak makanan dan anggur Raja.
Ketika selesai masa pendidikan, kita tahu bahwa Daniel dan kawan-kawannya menempati urutan teratas dan mereka dipercayakan jabatan yang sangat tinggi oleh Raja Nebukadnesar. Dan Allah juga mengaruniakan kepada Daniel kemampuan untuk mengartikan mimpi yang pada akhirnya kita tahu sangat berguna bagi Daniel dan kawan-kawannya bebas dari hukuman mati dari Raja.
Hawa Nafsu orang muda adalah Perzinahan dan Percabulan, serta hidup yang dipenuhi dengan pesta pora, yaitu kehidupan yang hanya ingin senang-senang dan tidak mau berusaha/berjuang.
3. Jangan bodoh dan mengertilah kehendak Allah.
Tuhan mengingatkan kepada kita dalam 2 Timotius 2:22
2:22 Sebab itu jauhilah nafsu orang muda, kejarlah keadilan, kesetiaan, kasih dan damai bersama-sama dengan mereka yang berseru kepada Tuhan dengan hati yang murni.
Jangan sia-siakan hidupmu dengan kesenangan sesaat, tetapi carilah apa yang menjadi kehendak Allah. Betapa banyak kita lihat pelajar Kristen yang tidak punya prestasi di sekolah mereka karena mereka hidup dalam kebebalan. Mereka tidak suka belajar, sekolah hanyalah menjadi tempat berkumpul dengan teman dan bermain-main.
Begitu juga dengan mereka yang bekerja, mereka sering kali asal-asalan bekerja sehingga karir mereka akan berhenti di titik tertentu dan mereka akan menjadi kekurangan. Semua ini karena mereka hidup dalam kebodohan, hanya suka mengikuti nafsu kemudaan mereka.
Pelajar, mahasiswa, bahkan orang yang sudah bekerja sering kali ingin segera memiliki pacar. Mereka mengganti nafsu dengan kata cinta. Apa akibatnya? Kalau mereka berumah tangga, rumah tangga mereka bukanlah rumah tangga yang damai, akan penuh keributan dan kekurangan karena tidak ada Tuhan di sana. Kalau mereka pacaran, mereka jadi lupa akan hal yang lebih penting yaitu mengikuti rencana Allah pada mereka.
Jika kita jatuh dalam nafsu orang muda, dengan mengabaikan waktu yang ada, maka kita tidak akan bisa sampai kepada apa yang Tuhan rancangkan dalam hidup kita, bahkan bisa saja kita justru dibuang dari hadapan Tuhan karena kita tidak mau tnuduk kepada-Nya.
Begitu juga dengan mereka yang bekerja, mereka sering kali asal-asalan bekerja sehingga karir mereka akan berhenti di titik tertentu dan mereka akan menjadi kekurangan. Semua ini karena mereka hidup dalam kebodohan, hanya suka mengikuti nafsu kemudaan mereka.
Pelajar, mahasiswa, bahkan orang yang sudah bekerja sering kali ingin segera memiliki pacar. Mereka mengganti nafsu dengan kata cinta. Apa akibatnya? Kalau mereka berumah tangga, rumah tangga mereka bukanlah rumah tangga yang damai, akan penuh keributan dan kekurangan karena tidak ada Tuhan di sana. Kalau mereka pacaran, mereka jadi lupa akan hal yang lebih penting yaitu mengikuti rencana Allah pada mereka.
Jika kita jatuh dalam nafsu orang muda, dengan mengabaikan waktu yang ada, maka kita tidak akan bisa sampai kepada apa yang Tuhan rancangkan dalam hidup kita, bahkan bisa saja kita justru dibuang dari hadapan Tuhan karena kita tidak mau tnuduk kepada-Nya.