Kamis, 25 Maret 2010

PERGUNAKANLAH WAKTU YANG ADA - EFESUS 5:15-17




5:15 Karena itu, perhatikanlah dengan saksama, bagaimana kamu hidup, janganlah seperti orang bebal, tetapi seperti orang arif,
5:16 dan pergunakanlah waktu yang ada, karena hari-hari ini adalah jahat.
5:17 Sebab itu janganlah kamu bodoh, tetapi usahakanlah supaya kamu mengerti kehendak Tuhan


Setiap orang pasti menginginkan untuk memiliki hidup yang bahagia dan sukses. Menurut ukuran dunia sukses itu adalah banyak harta dan mencapai segala yang dicita-citakannya. Sesungguhnya hal ini tidak jauh berbeda dari sukses menurut Firman Tuhan, sebab Tuhan sesungguhnya telah menaruh rahasia atau kunci untuk mendapatkan kekayaan bukan saja harta benda dunia tetapi bahkan juga harta di Surga. Tidak ada satupun janji Tuhan yang mengatakan bahwa setiap orang yang hidup dalam kebenaran akan menjadi miskin atau kelaparan. Mari kita lihat beberapa contoh ayat yang membuktikan hal ini

Mazmur 37:25-26
37:25 Dahulu aku muda, sekarang telah menjadi tua, tetapi tidak pernah kulihat orang benar ditinggalkan, atau anak cucunya meminta-minta roti;
37:26 tiap hari ia menaruh belas kasihan dan memberi pinjaman, dan anak cucunya menjadi berkat

Amsal 15:6
15:6 Di rumah orang benar ada banyak harta benda, tetapi penghasilan orang fasik membawa kerusakan

Yosua 1:8
1:8 Janganlah engkau lupa memperkatakan kitab Taurat ini, tetapi renungkanlah itu siang dan malam, supaya engkau bertindak hati-hati sesuai dengan segala yang tertulis di dalamnya, sebab dengan demikian perjalananmu akan berhasil dan engkau akan beruntung
dan tentu masih banyak lagi Firman Tuhan yang menunjukkan bahwa Tuhan selalu ingin agar orang benar yaitu orang yang percaya kepada Allah hidup dengan berkat Tuhan yang berlimpah.

Dalam Alkitab Tuhan juga tunjukkan kepada kita, bagaimana hamba-hamab-Nya hidup dengan berkat materi yang berlimpah, seperti Abraham, Ishak, Daud dan masih banyak lagi. Mengapa mereka bisa sukses? Karena mereka tinggal dalam rencana dan kehendak Allah.

Kita percaya bahwa Allah memiliki rancangan yang indah buat masa depan kita, yaitu rancangan yang penuh harapan. Dan kalau kita percaya kepada Firman Allah, percaya kepada pimpinan Tuhan dalam hidup kita, maka pertolongan Tuhan akan menyertai kita untuk mencapai masa depan yang penuh harapan itu.

Jadi perbedaan sukses dari orang yang tidak percaya kepada Tuhan dengan orang yang percaya kepada Tuhan adalah bahwa orang percaya akan selalu mengandalkan Tuhan dalam perjalanan hidupnya tetapi orang yang tidak percaya akan mengandalkan kekuatan dirinya.
Dan perbedaan lain yang sangat pasti adalah bahwa orang dunia mungkin bisa sukses secara ukuran dunia tetapi tanpa kuasa dan pertolongan Tuhan Yesus mereka tidak akan sampai kepada kehidupan yang dipenuhi dengan kebahagiaan yang abadi (hidup kekal), sebab jika mereka hanya fokus kepada harta dunia maka sangat sulit bahkan mustahil mereka dapat masuk ke dalam Kerajaan Sorga seperti yang Tuhan Yesus katakan dalam Lukas 18:23-24
18:23 Ketika orang itu mendengar perkataan itu, ia menjadi amat sedih, sebab ia sangat kaya.
18:24 Lalu Yesus memandang dia dan berkata: "Alangkah sukarnya orang yang beruang masuk ke dalam Kerajaan Allah
Karena setiap orang yang sukses dengan kekuatannya akan merasa bahwa segal jerih payahnyalah yang membuat ia sukses dan semua harta yang ada padanya adalah miliknya yang harus selalu dipertahankan.

Jika kita melihat orang-orang disekitar kita yang hidupnya berhasil dalam pandangan dunia, kita dapat belajar dari mereka mengapa mereka bisa berhasil. Kunci keberhasilan mereka adalah BAHWA MEREKA MEMPERGUNAKAN WAKTU DENGAN SEBAIK-BAIKNYA.

Bahwa sesungguhnya mempergunakan waktu dengan sebaik-baiknya adalah nasehat yang berasal dari Firman Tuhan, tetapi sayangnya banyak yang mengabaikannya terutama kaum muda seperti kita kita ini.

Apa yang harus kita perhatikan agar dapat menggunakan waktu yang Tuhan berikan kepada kita ?

1. Hidup dengan cara orang arif dan jangan seperti orang bebal.
Orang bebal itu adalah orang yang tidak suka diajar, tidak peduli dengan nasehat apalagi teguran. Orang bebal selalu merasa benar dalam jalan yang ia tempuh, dan jika ada orang yang tidak sepaham dengan dia maka ia menganggap orang yang tidak sepaham itu salah sebab dia tidak pernah merasa salah.

Orang bebal tentu saja tidak akan menyukai Firman Tuhan, sebab Firman Tuhan seperti yang dikatakan dalam II Timotius 3:16-17
3:16 Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran.
3:17 Dengan demikian tiap-tiap manusia kepunyaan Allah diperlengkapi untuk setiap perbuatan baik.

Tentu orang bebal tidak menyukai Firman Tuhan sebab Firman Tuhan itu adalah untuk mengajar sementara mereka tidak suka diajar, untuk menyatakan kesalahan sementara mereka selalu merasa diri mereka benar, memperbaiki kelakuan dan mendidik orang dalam kebenaran. Semua itu bertentangan dengan keberadaan diri mereka yang selalu merasa sempurna dan benar.

Orang Arif adalah orang yang mau diajar, suka menerima nasehat dan bertindak hati-hati dalam hidupnya. Sebab ia tahu bahwa sekali ia memutuskan hal yang salah, hal itu akan membawa dampak di masa yang akan datang dari hidupnya.

2. Pergunakanlah waktu yang ada karena hari-hari ini adalah hari yang jahat.
Hari-hari yang jahat yang dimaksud dalam ayat ini adalah segala tipu muslihat iblis untuk menggagalkan masa depanmu dengan berbagai cara. Iblis tahu Allah memiliki rencana yang indah bagi hidupmu, dan iblis sungguh cemburu dan menginginkan agar kita tidak sampai kepada apa yang dirancangkan Allah. Bagi orang muda iblis sangat senang menipu kita dengan mempergunakan hawa nafsu orang muda.



Yusuf (Kejadian 1-23)

Meskipun Yusuf tinggal sebagai budak, namun sebagai anak Tuhan ia berhasil dalam setiap pekerjaannya. Tuhan menyertai dia dalam segala pekerjaannya sehingga ia akhirnya menjadi orang kepercayaan no.1 dari Potifar. Tetapi lihatlah apa yang terjadi, ia digoda oleh isteri Potifar untuk melakukan hubungan suami isteri sementara Potifar tidak ada di rumah. Sebagai laki-laki yang masih muda dan gagah, sangat gampang sesungguhnya Yusuf jatuh dalam dosa perzinahan, namun karena dia hidup dalam takut akan Tuhan, maka godaan isteri Potifar itu bisa ia atasi. Sebagai orang no.2 dirumah Potifar setelah Potifar, sangat mudah bagi Yusuf untuk mengiyakan ajakan isteri Potifar, tetapi karena ia percaya kepada Tuhan, dan ia tahu jika ia melakukan dosa perzinahan maka rencana Allah terhadap masa depannya akan gagal.


Daniel dan kawan-kawannya (Daniel 1:1-21)

Daniel dan kawan-kawannya adalah orang yang pintar dan dipilih untuk dididik selama 3 tahun dalam kerajaan Nebukadnesar. Ia adalah orang yang dalam pandangan dunia adalah orang yang masa depannya sudah terjamin bagus, sebab begitu mereka selesai dididik, jabatan penting telah menanti mereka dalam Kerajaan Nebukadnesar.

Dalam masa pendidikan, Daniel dan kawan-kawannya diperkenalkan dengan budaya istana yang serba mewah dan penuh pesta pora. Setiap orang yang mengikuti pendidikan diberikan kesempatan untuk hidup dengan gaya istana. Mereka mendapat makanan yang sama dengan makanan Raja, dan mereka makan juga dengan cara yang sama dengan cara Raja makan.

Pada masa itu setiap jamuan makan Raja itu sama artinya dengan pesta pora dan mabuk-mabukan. Itulah sebabnya Daniel menolak makanan dan anggur Raja.

Ketika selesai masa pendidikan, kita tahu bahwa Daniel dan kawan-kawannya menempati urutan teratas dan mereka dipercayakan jabatan yang sangat tinggi oleh Raja Nebukadnesar. Dan Allah juga mengaruniakan kepada Daniel kemampuan untuk mengartikan mimpi yang pada akhirnya kita tahu sangat berguna bagi Daniel dan kawan-kawannya bebas dari hukuman mati dari Raja.

Hawa Nafsu orang muda adalah Perzinahan dan Percabulan, serta hidup yang dipenuhi dengan pesta pora, yaitu kehidupan yang hanya ingin senang-senang dan tidak mau berusaha/berjuang.

3. Jangan bodoh dan mengertilah kehendak Allah.
Tuhan mengingatkan kepada kita dalam 2 Timotius 2:22
2:22 Sebab itu jauhilah nafsu orang muda, kejarlah keadilan, kesetiaan, kasih dan damai bersama-sama dengan mereka yang berseru kepada Tuhan dengan hati yang murni.

Jangan sia-siakan hidupmu dengan kesenangan sesaat, tetapi carilah apa yang menjadi kehendak Allah. Betapa banyak kita lihat pelajar Kristen yang tidak punya prestasi di sekolah mereka karena mereka hidup dalam kebebalan. Mereka tidak suka belajar, sekolah hanyalah menjadi tempat berkumpul dengan teman dan bermain-main.

Begitu juga dengan mereka yang bekerja, mereka sering kali asal-asalan bekerja sehingga karir mereka akan berhenti di titik tertentu dan mereka akan menjadi kekurangan. Semua ini karena mereka hidup dalam kebodohan, hanya suka mengikuti nafsu kemudaan mereka.

Pelajar, mahasiswa, bahkan orang yang sudah bekerja sering kali ingin segera memiliki pacar. Mereka mengganti nafsu dengan kata cinta. Apa akibatnya? Kalau mereka berumah tangga, rumah tangga mereka bukanlah rumah tangga yang damai, akan penuh keributan dan kekurangan karena tidak ada Tuhan di sana. Kalau mereka pacaran, mereka jadi lupa akan hal yang lebih penting yaitu mengikuti rencana Allah pada mereka.

Jika kita jatuh dalam nafsu orang muda, dengan mengabaikan waktu yang ada, maka kita tidak akan bisa sampai kepada apa yang Tuhan rancangkan dalam hidup kita, bahkan bisa saja kita justru dibuang dari hadapan Tuhan karena kita tidak mau tnuduk kepada-Nya.





Sabtu, 13 Maret 2010

Renungan Minggu ini : Hormatilah Orangtuamu

Efesus 6:13

6:1 Hai anak-anak, taatilah orang tuamu di dalam Tuhan, karena haruslah demikian.
6:2 Hormatilah ayahmu dan ibumu -- ini adalah suatu perintah yang penting, seperti yang nyata dari janji ini:
6:3 supaya kamu berbahagia dan panjang umurmu di bumi.


Sebagai seorang yang percaya kepada Tuhan Yesus, dan percaya bahwa Alkitab adalah Firman Tuhan yang harus ditaati, maka Menghormati dan Mentaati Orangtua kita itu adalah KEWAJIBAN kita kepada orang tua. Mengapa demikian ?


1. Ini adalah perintah Tuhan yang tidak boleh diabaikan.
2. Keberadaan kita di bumi ini adalah karena orangtua kita, sebab tidak ada anak yang lahir tanpa orangtua. Jadi orangtua kita berjasa atas kehadiran kita di dunia ini, dimana kita boleh hidup mengenal Tuhan dan beroleh kebahagiaan dari Tuhan.
3. Saat kita terlahir sebagai mahluk yang tidak berdaya, dan bertumbuh juga dalam ketidak berdayaan, orangtua kita BERTANGGUNG JAWAB untuk menjaga, memelihara dan mengasihi kita sehingga kita bisa bertumbuh bertambah dewasa dan beroleh banyak pengertian. Tanggung Jawab yang dipikul orang tua kepada kita memang sering kali tidak terlaksana dengan sempurna karena keterbatasan orangtua kita, tetapi itu bukan menjadi penghalang bagi mereka untuk mengasihi dan merawat kita sebagai anak anak mereka.

Marilah kita buka
Kejadian 9 : 18-27
9:18 Anak-anak Nuh yang keluar dari bahtera ialah Sem, Ham dan Yafet; Ham adalah bapa Kanaan.
9:19 Yang tiga inilah anak-anak Nuh, dan dari mereka inilah tersebar penduduk seluruh bumi.
9:20 Nuh menjadi petani; dialah yang mula-mula membuat kebun anggur.
9:21 Setelah ia minum anggur, mabuklah ia dan ia telanjang dalam kemahnya.
9:22 Maka Ham, bapa Kanaan itu, melihat aurat ayahnya, lalu diceritakannya kepada kedua saudaranya di luar.
9:23 Sesudah itu Sem dan Yafet mengambil sehelai kain dan membentangkannya pada bahu mereka berdua, lalu mereka berjalan mundur; mereka menutupi aurat ayahnya sambil berpaling muka, sehingga mereka tidak melihat aurat ayahnya.
9:24 Setelah Nuh sadar dari mabuknya dan mendengar apa yang dilakukan anak bungsunya kepadanya,
9:25 berkatalah ia: "Terkutuklah Kanaan, hendaklah ia menjadi hamba yang paling hina bagi saudara-saudaranya."
9:26 Lagi katanya: "Terpujilah TUHAN, Allah Sem, tetapi hendaklah Kanaan menjadi hamba baginya.
9:27 Allah meluaskan kiranya tempat kediaman Yafet, dan hendaklah ia tinggal dalam kemah-kemah Sem, tetapi hendaklah Kanaan menjadi hamba baginya.


Dari kisah Nuh dan anak-anaknya kita dapat melihat bahwa Ham adalah seorang anak yang tidak menghormati orangtuanya, sedangkan Sem dan Yafet adalah anak-anak yang menghormati orang tua. Dan kita melihat bahwa karena sikap dan perbuatan Ham maka ia tidak mendapat berkat dari ayahnya, karena peristiwa ini bukan saja Ham yang menerima kutuk tetapi juga keturunan-keturunannya juga menerima kutuk yaitu menjadi hamba dari Sem dan Yafet.

Nuh adalah seorang petani anggur, dan saat panen ia menikmati hasil panennya dan menjadi mabuk, karena mabuk ia menjadi telanjang dan tidak sadar akan keadaan dirinya. Nuh adalah manusia yang memiliki kelemahan hingga bisa jatuh dalam kemabukan dan menjadi telanjang.
Demikian juga orangtua kita adalah manusia biasa yang tidak luput dari kelemahan dan kekurangan. Orangtua kita bukanlah manusia sempurna, pasti ada kekurangan dan kelebihannya.

Mungkin kita sering menganggap bahwa orangtua teman kita lebih baik dari orang tua kita, kita menganggap orangtua teman kita lebih hebat dari orangtua kita. Mereka seperti manusia yang sempurna dan tidak ada kekurangannya. Ada juga beberapa anak yang iri kepada temannya karena mereka memiliki orangtua yang terpelajar, memiliki kedudukan dan mempunyai harta yang lebih banyak dari pada yang dimiliki orangtua kita. Ada yang iri karena temannya memiliki orang tua yang sanggup membelikan anaknya apa saja yang ia minta, dll. Tetapi ketahuilah tidak ada orangtua yang sempurna, setiap orangtua pasti memiliki kelemahan dan kekurangan.

Ham adalah anak yang melihat aib ayahnya, yaitu kemabukan dan ketelanjangan ayahnya. Ia tidak bertindak hormat kepada Nuh, bahkan ia membiarkan Nuh tetap dalam keadaan telanjang dan menceritakan/membeberkan keadaan ayahnya kepada kedua saudaranya Sem dan Yafet.

Tanpa kita sadari, kita sering mengeluh tentang keadaan orangtua kita, kita sering merasa kecewa dengan keadaan orangtua kita. Bahkan kita membeberkan kekurangan atau kelemahan orangtua kita kepada orang lain seperti teman kita sehingga mereka mengetahui aib dari orang tua kita sendiri.

Ham mungkin juga tertawa melihat keadaan ayahnya yang tidak sadarkan diri, dan karena itulah dia pergi kepada kedua saudaranya untuk mengajak mereka menertawakan Nuh. Seorang anak tidak layak mengeluhkan dan mengajak saudaranya untuk menertawakan/menghina kelemahan orangtua sehingga wibawa orangtua menjadi jatuh karena anak-anak yang tidak menghormati orangtuanya.

Lihatlah sikap Sem dan Yafet, mereka tidak mau melihat aib/ketelanjangan Nuh. Mereka membawa sehelai kain dan membentangkannya pada bahu mereka dan berjalan mundur agar tidak melihat aurat ayahnya yang tersingkap.

Anak yang baik akan seperti Sem dan Yafet, tetap menghormati dan mengasihi orangtuanya dalam keadaan apapun termasuk saat orangtua ada dalam keadaan lemah. Mereka tidak membuka aib orangtuanya dengan melihat dan membeberkannya kepada orang lain, tetapi mereka berusaha menutupi kelemahan orangtua dengan perbuatan mereka yang baik.

Mungkin diantara kita ada yang kecewa terhadap perilaku orangtua kita, kita kecewa karena mereka tidak melakukan hal yang seharusnya mereka lakukan sebagai orangtua. Ada beberapa diantara kita yang ayahnya lebih suka menganggur dan membiarkan ibunya bekerja banting tulang, ada ayah yang suka bermain judi, orangtua yang berlaku serong sehingga rumah tangga menjadi pecah, bahkan di luar sana banyak sekali anak-anak yang kecewa karena orangtuanya bercerai, orangtuanya masuk penjara, dll. Keadaan orangtua yang seperti itu adalah sama dengan keadaan Nuh yang sedang mabuk, mereka tidak sadar akan keadaan diri mereka dan tentu saja mereka tak akan mampu melakukan apa yang seharusnya mereka lakukan sebagai orangtua.

Teladanilah sikap Sem dan Yafet yang tetap menghormati ayah mereka meskipun Nuh saat itu ada dalam kondisi yang pantas membuat hati mereka kecewa. Sem dan Yafet adalah anak-anak yang tidak menuntut orangtua menjadi manusia sempurna, Sem dan Yafet adalah anak-anak yang menutupi aib dan kekurangan orangtuanya dengan perbuatan baik mereka. Tak sekalipun mereka menatap aurat ayah mereka, tetapi berjalan mundur dan memalingkan muka agar aurat ayahnya tidak terlihat.

Anak yang baik akan selalu berbuat baik, dan perbuatan baik mereka akan menutupi kekurangan orangtuanya. Berjalan mundur adalah sikap rendah hati dan hormat kepada orangtua yang harus ada dalam diri kalian selaku anak. Alangkah bahagianya orangtua kalian, jika mendengar anaknya melakukan apa yang baik. Kalian berhasil dalam sekolah, kalian sukses dalam karir, kalian menjadi bau yang harum bagi orangtua kalian. Kalian pasti mampu karena kalian semua telah menjadi anak Tuhan yang diperlengkapi dengan Firman Tuhan. Roh Kudus akan selalu hadir untuk mengingatkan kalian dalam bertindak dan berlaku sebagai seorang anak dalam rumah kalian. Semua itu agar kalian menjadi orang-orang yang berbahagia.

Perbuatan yang baik karena kita adalah TERANG yang BERCAHAYA
Matius 5:16 Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga.

Anak yang bijak atau anak yang bebal ?
Amsal 15:20 Anak yang bijak menggembirakan ayahnya, tetapi orang yang bebal menghina ibunya.


Darimana kita beroleh kebijakan ? itu kita peroleh dari Tuhan lewat pengajaran dan nasehat Firman Tuhan yang selalu kita perhatikan dan taati.

Setiap anak yang menghormati orangtuanya akan beroleh kebahagiaan, karena Tuhan telah berjanji akan melimpahkan berkat kepada anak yang taat dan hormat kepada orangtua.

Rabu, 24 Februari 2010

TETAP PERCAYA

Semoga video ini bisa menjadi berkat buat kita semua.

Jumat, 12 Februari 2010

PENDALAMAN ALKITAB : KITAB YUNUS



II Yunus 1:6-10

1:6 Datanglah nakhoda mendapatkannya sambil berkata: "Bagaimana mungkin engkau tidur begitu nyenyak? Bangunlah, berserulah kepada Allahmu, barangkali Allah itu akan mengin-dahkan kita, sehingga kita tidak binasa.


Dalam kapal itu Yunus mungkin adalah satu-satunya orang yang bisa tidur dengan nyenyak. Ia tidak terpengaruh dengan dahsyatnya badai dan ombak yang hendak menenggelamkan kapal yang ia tumpangi. Sementara semua orang yang ada di kapal itu berdoa memanggil Allah mereka masing-masing, Yunus harus dibangunkan untuk berdoa kepada Tuhan.

Dalam keadaan di akhir jaman ini, banyak orang Kristen yang tertidur, bahkan tertidur dengan nyenyak. Di depan mata kita melihat dengan jelas, bagaimana tanda-tanda jaman yang tertulis di Alkitab digenapi, dan tanda-tanda jaman itu bukanlah tanda-tanda yang menyenangkan tetapi tanda-tanda yang menakutkan kepada seluruh umat manusia di bumi. Akan tetapi umat Tuhan tidak merasa gemetar dan juga peduli akan keselamatannya apalagi keselamatan orang lain.

I Tesalonika 5:6-9 menyatakan :
5:6 Sebab itu baiklah jangan kita tidur seperti orang-orang lain, tetapi berjaga-jaga dan sadar.
5:7 Sebab mereka yang tidur, tidur waktu malam dan mereka yang mabuk, mabuk waktu malam.
5:8 Tetapi kita, yang adalah orang-orang siang, baiklah kita sadar, berbajuzirahkan iman dan kasih, dan berketopongkan pengharapan keselamatan.
5:9 Karena Allah tidak menetapkan kita untuk ditimpa murka, tetapi untuk beroleh keselamatan oleh Yesus Kristus, Tuhan kita,


Tidur adalah lambang kehidupan dalam kegelapan. Jika orang Kristen tertidur dengan nyenyak maka ia sama dengan anak-anak gelap. Kehidupan mereka jauh dari doa dan persekutuan dengan Allah, dan kehidupan mereka dikuasai kegelapan.

Jika orang Kristen terutama hamba Tuhan yang sudah melayani pekerjaan Tuhan, tetapi berbelok dan meninggalkan tugas panggilan pelayanannya maka keadaan rohani mereka pasti akan semakin lemah dan mereka akan semakin tenggelam dalam kegelapan. Kehidupan mereka mungkin saja lebih buruk dari keadaan sebelum mengenal Tuhan.

Ibrani 6:4-6 menyatakan :
6:4 Sebab mereka yang pernah diterangi hatinya, yang pernah mengecap karunia sorgawi, dan yang pernah mendapat bagian dalam Roh Kudus,
6:5 dan yang mengecap firman yang baik dari Allah dan karunia-karunia dunia yang akan datang,
6:6 namun yang murtad lagi, tidak mungkin dibaharui sekali lagi sedemikian, hingga mereka bertobat, sebab mereka menyalibkan lagi Anak Allah bagi diri mereka dan menghina-Nya di muka umum

Allah masih mengasihi Yunus, Allah memakai nakhoda kapal untuk membangunkan Yunus dan menyuruh dia untuk berdoa. Roh Kudus juga akan selalu mengingatkan kita untuk bangun dab berdoa serta berjaga-jaga. Namun kesempatan Allah ada batasnya, jika kita mengeraskan hati kita bisa menjadi murtad, dan jika kita telah menjadi murtad maka kesempatan untuk kembali akan tertutup sama sekali.

Firman Allah mengingatkan agar kita jangan mempermainkan Kasih dan Anugerah Allah.



1:7 Lalu berkatalah mereka satu sama lain: "Marilah kita buang undi, supaya kita mengetahui, karena siapa kita ditimpa oleh malapetaka ini." Mereka membuang undi dan Yunuslah yang kena undi.


Orang-orang yang tidak mengenal dan tidak percaya kepada Allah tidak akan pernah tahu tentang kebenaran. Mereka tidak pernah memperoleh kepastian. Tetapi Allah yang ada di tengah-tengah mereka karena keberadaan Yunus di sana tahu bagaimana mengubah ketidak pastian menjadi kepastian.

Saat mereka membuang undi dan Yunus yang terkena undi sesungguhnya hal itu adalah kehendak Tuhan. Tujuan Allah adalah jelas, untuk mengembalikan Yunus kepada rencana dan panggilan Allah. Orang-orang itu membuang undi dengan tujuan untuk menghukum siapa yang bersalah, tetapi Allah mengubahnya untuk menyelamatkan Yunus hamba Allah.


1:8 Berkatalah mereka kepadanya: "Beritahukan kepada kami, karena siapa kita ditimpa oleh malapetaka ini. Apa pekerjaanmu dan dari mana engkau datang, apa negerimu dan dari bangsa manakah engkau?


Kini seisi kapal bertanya kepada Yunus, tentang semua yang ada pada dirinya, dan mengapa ia bisa mendatangkan malapetaka yang sedahsyat itu.

Sesungguhnya keberadaan orang Kristen selalu menimbulkan pertanyaan dalam diri orang yang tidak percaya kepada Tuhan Yesus. Pertanyaan yang timbul terutama adalah mengapa orang Kristen hidup selalu lebih kuat, lebih tenang, lebih bahagia dari mereka. Keberadaan orang Kristen sesungguhnya menjadi berkat dan memberi kebahagiaan bagi daerah dimana ia tinggal.

Seisi kapal bertanya kepada Yunus, mungkin karena mereka mengira Yunus tidak percaya kepada Allah. Hal ini adalah pekerjaan Roh Allah yang terus mengejar Yunus untuk melihat keadaan dirinya yang sudah meninggalkan jalan Tuhan dan mengakibatkan ancaman maut kepada seisi kapal.

Yohanes 15:8-10 menyatakan :
16:8 Dan kalau Ia datang, Ia akan menginsafkan dunia akan dosa, kebenaran dan penghakiman;
16:9 akan dosa, karena mereka tetap tidak percaya kepada-Ku;
16:10 akan kebenaran, karena Aku pergi kepada Bapa dan kamu tidak melihat Aku lagi;


Dunia akan memandang kepada kita dan bertanya seperti kepada Yunus ? Siapakah diri kita?
Apakah kita orang yang percaya kepada Tuhan ? Tetapi mengapa kita hidup seperti orang yang tidak mengenal Tuhan sehingga bencana yang bertubi-tubi datang tidak membuat kita bertobat tetapi seakin tinggal dalam kegelapan.



1:9 Sahutnya kepada mereka: "Aku seorang Ibrani; aku takut akan TUHAN, Allah yang empunya langit, yang telah menjadikan lautan dan daratan."


Yunus kini tidak bisa lagi menyembunyikan identitasnya sebagai hamba Tuhan. Dia tidak bisa bersembunyi dari kejaran Roh Kudus kepadanya.

Mazmur 139:7 menyatakan
139:7 Ke mana aku dapat pergi menjauhi roh-Mu, ke mana aku dapat lari dari hadapan-Mu?

Tuhan masih memberi kesempatan kepada Yunus, itulah sebabnya Roh Allah mengejar kepadanya agar ia kembali melakukan tugas panggilan yang Allah berikan kepadanya.

Jika dalam kehidupan kita, sering kita meninggalkan pelayanan dan persekutuan dengan Allah, tetapi Allah masih memberi kesempatan agar kita kembali kepada-Nya. Roh Allah tetap bekerja untuk mengembalikan kita ke jalan Allah. Itulah kasih Allah yang sesungguhnya.

Roma 8:28-30 menyatakan :
8:28 Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.
8:29 Sebab semua orang yang dipilih-Nya dari semula, mereka juga ditentukan-Nya dari semula untuk menjadi serupa dengan gambaran Anak-Nya, supaya Ia, Anak-Nya itu, menjadi yang sulung di antara banyak saudara.
8:30 Dan mereka yang ditentukan-Nya dari semula, mereka itu juga dipanggil-Nya. Dan mereka yang dipanggil-Nya, mereka itu juga dibenarkan-Nya. Dan mereka yang dibenarkan-Nya, mereka itu juga dimuliakan-Nya.


Jika Allah masih memberi kita kesempatan, itu berarti Allah sangat mengasihi kita. Kita harus selalu jujur di hadapan Tuhan, dan jujur mengakui Tuhan di hadapan manusia.




1:10 Orang-orang itu menjadi sangat takut, lalu berkata kepadanya: "Apa yang telah kauperbuat?" -- sebab orang-orang itu mengetahui, bahwa ia melarikan diri, jauh dari hadapan TUHAN. Hal itu telah diberitahukannya kepada mereka.


Jawaban Yunus tentu saja mengejutkan seisi kapal. Mereka heran bahwa Yunus ternyata adalah seorang yang percaya kepada Allah yang disegani banyak bangsa. Allah yang dikenal lebih berkuasa dari segala dewa yang mereka sembah, Allah yang sanggup untuk selalu melindungi dan memberikan kemenangan kepada umat-Nya. Bagaimana mungkin seorang yang telah mengenal Allah berani berbuat sesuatu yang menentang Allah yang Maha Perkasa.

Keberadaan orang Kristen yang tertidur dengan nyenyak akan menjadi celaan orang lain. Mereka akan mencemooh kehidupan orang Kristen yang sama dengan orang yang tidak mengenal Allah. Mereka tidak akan menyangka bahwa orang Kristen yang Allahnya penuh Kasih, penuh Kuasa, sanggup melakukan hal yang bagi merekapun adalah tanda ketidak- percayaan dan rasa tidak hormat kepada Allah.




Kamis, 11 Februari 2010

Kelas Samuel

Tuhan Yesus sayang padaku...


Sabtu, 30 Januari 2010

BEBAS DARI DOSA 2 (I Yohanes 3:9)


”Setiap orang yang lahir dari Allah, tidak berbuat dosa lagi; sebab benih ilahi tetap ada di dalam dia dan ia tidak dapat berbuat dosa, karena ia lahir dari Allah”.

Pada pelajaran yang lalu kita telah diajarkan bahwa sebagai orang yang percaya kepada Tuhan Yesus, kita memperoleh kuasa dan karunia dari Allah untuk hidup bebas dari dosa. Sebagai pengikut Kristus kita harus selalu ingat bahwa adalah kehendak Allah agar kita hidup bebas dari dosa, dengan demikian dosa adalah musuh kita yang harus kita kalahkan setiap saat.

1. Siapakah Orang Yang Lahir Dari Allah

Yohanes 1:12-13 menyatakan
1:12 Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya;
1:13 orang-orang yang diperanakkan bukan dari darah atau dari daging, bukan pula secara jasmani oleh keinginan seorang laki-laki, melainkan dari Allah.
Pada ayat di atas jelas dinyatakan bahwa orang yang lahir dari Allah adalah orang yang menerima Tuhan Yesus Kristus, apakah yang dimaksud dengan menerima Tuhan Yesus Kristus, dijelaskan dalam Galatia 3:26-27 :
3:26 Sebab kamu semua adalah anak-anak Allah karena iman di dalam Yesus Kristus.
3:27 Karena kamu semua
, yang dibaptis dalam Kristus, telah mengenakan Kristus.
Menerima Tuhan Yesus Kristus adalah memiliki iman percaya dalam Yesus Kristus dan itu ditandai dengan menerima baptisan dalam Kristus.

Jika kita percaya kepada Tuhan Yesus, namun kita tidak mau menyerahkan diri untuk dibaptis dalam Kristus itu sama artinya kita ingin diselamatkan tetapi kita tidak mau menjadi anak Allah yang mengenakan Kristus. Tentu saja bagi Allah hal ini tidak akan pernah terjadi.

Menjadi anak Allah berarti harus melepaskan diri dari segala hal duniawi. Meskipun kita masih hidup dalam dunia, tetapi sebagai anak Allah hidup kita sepenuhnya bergantung hanya kepada anugerah Allah. Kita hidup dengan iman dalam Kristus untuk mengikuti jalan Tuhan. Hidup kita bukanlah hidup menurut jalan dan rencana kita sendiri, tetapi menurut kehendak dan rencana Allah yang membawa kita kepada kehidupan yang kekal.

Firman Allah yang tertulis dalam Roma 12:2 menegaskan
12:2 Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.
Hidup kita tidak boleh sama dengan dunia, dan oleh sebab itu Allah menghendaki agar kita berubah. Kita mengalami pembaharuan budi oleh kuasa dan Firman Allah sehingga kita dapat mengenal dan melakukan semua kehendak Allah.

Tidak ada tempat bagi anak-anak Allah dalam kehidupan duniawi, itulah sebabnya dunia menolak keberadaan kita sebagai anak Allah. Dan itulah resiko yang harus kita terima sebagai anak Allah. Seperti yang dinyatakan oleh Tuhan Yesus dalam Yohanes 15:18-19
15:18 "Jikalau dunia membenci kamu, ingatlah bahwa ia telah lebih dahulu membenci Aku dari pada kamu.
15:19 Sekiranya kamu dari dunia, tentulah dunia mengasihi kamu sebagai miliknya. Tetapi karena kamu bukan dari dunia, melainkan Aku telah memilih kamu dari dunia, sebab itulah dunia membenci kamu
Ada harga yang harus berani kita bayar untuk memperoleh kehidupan yang bebas dari dosa. Kita harus berani menerima resiko untuk terpisah dari dunia yang membawa kepada kehidupan yang gelap yang dikuasai oleh dosa. Kehidupan duniawi menjadi musuh kita yang harus kita lawan dan kalahkan.

Bagi kita yang telah dibaptis dalam Kristus, harus selalu kita ingat bahwa dibaptis berarti mengenakan Kristus. Itu berarti kita harus menunjukkan dengan benar kepada semua orang identitias kita sebagai orang Kristen. Kita tidak boleh malu menunjukkan identitas kita di depan teman-teman kita termasuk juga di hadapan orang-orang yang tidak percaya kepada Tuhan Yesus, bahwa Tuhan Yesus telah melepaskan kita dari dosa dan kehidupan keduniawian. Kita bebas dari kehidupan daging yang dikuasai oleh hawa nafsu, dan kita menyukai kehidupan yang kudus seturut dengan ajaran Firman Allah.

Pembaharuan yang terjadi dalam diri kita tidak berhenti saat kita dibaptis dalam Kristus, tetapi terus menerus terjadi selama kita masih hidup dalam dunia. Seperti Tuhan Yesus yang dinyatakan dalam Lukas 2:40 ” Anak itu bertambah besar dan menjadi kuat, penuh hikmat, dan kasih karunia Allah ada pada-Nya”, demikian juga kita setelah lahir baru dalam Kristus kita bertumbuh secara rohani ke arah Tuhan Yesus, artinya semakin hari kehidupan akan semakin menjadi seperti Tuhan Yesus seperti dinyatakan dalam Efesus 4:15
4:15 tetapi dengan teguh berpegang kepada kebenaran di dalam kasih kita bertumbuh di dalam segala hal ke arah Dia, Kristus, yang adalah Kepala.
Banyak orang muda setelah dibaptis ia tidak mengalami pertumbuhan sesuai dengan Firman Tuhan karena tidak sungguh-sungguh berpegang kepada kebenaran. Setelah beberapa tahun sejak ia percaya atau dibaptis, ia akan kembali kepada kehidupan duniawi yang dikuasai hawa nafsu kedagingan.

Jika kita tidak mengalami pertumbuhan seperti yang Tuhan inginkan, itu berarti kita tidak dapat menunjukkan kehadapan orang lain identitas kita sebagai orang Kristen. Orang tidak dapat melihat Kristus di dalam kita, tentu saja itu berarti kita tidak dapat disebut sebagai anak Allah, sebab anak Allah adalah orang yang memiliki citra Allah yaitu Tuhan Yesus Kristus.


2. Apakah Benih Ilahi Itu ?

Saat manusia pertama diciptakan leh Allah, maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya. Artinya apa yang ada dalam diri Allah akan tampak pada manusia ciptaan-Nya. Seperti kita juga memiliki ciri fisik dan sifat yang mirip dengan orang tua kita, itu sama artinya dengan kita terlahir dengan gambar orang tua kita.

Kejadian 1:27 menyatakan :
1:27 Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka.

Gambar Allah yang dimaksud dalam ayat di atas adalah nafas hidup seperti yang dijelaskan dalam Kejadian 2:7 :
2:7 ketika itulah TUHAN Allah membentuk manusia itu dari debu tanah dan menghembuskan nafas hidup ke dalam hidungnya; demikianlah manusia itu menjadi makhluk yang hidup.
Manusia adalah satu-satunya ciptaan Allah yang diciptakan menurut gambar Allah, dan manusia adalah sati-satunya ciptaan Allah yang dihembuskan nafas hidup.


Nafas hidup dalam Roma 3:23 dikenal dengan kemuliaan Allah :
3:23 Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah.
Gambar Allah dalam diri manusia hilang saat manusia jatuh dalam dosa.

Saat Tuhan Yesus datang ke dunia sebagaimana disebut dalam Yohanes 1:1-2
1:1 Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah.
1:2 Ia pada mulanya bersama-sama dengan Allah.
Tuhan Yesus adalah Firman Allah, dan Firman Allah itu adalah Allah. Tuhan Yesus adalah Allah yang menjadi manusia, atau Firman yang bersatu dengan manusia.

Firman Allah dalam Lukas 8:11 adalah benih ilahi
8:11 Inilah arti perumpamaan itu: Benih itu ialah firman Allah

Jika kita percaya kepada Tuhan Yesus, ada kuasa Allah yang menyatu dengan kita sehingga kita menjadi anak-anak Allah. Tetapi kita harus memiliki Firman, dan menjadi satu dengan Firman Allah seperti halnya Tuhan Yesus yang adalah Firman Allah. Oleh Firman kita bertumbuh dan diubah serta dibentuk untuk semakin hari semakin menjadi anak Allah yang sama dengan Kristus.

Jika kita mengatakan kita lahir dari Allah, maka kita harus selalu memiliki Firman sebagai terang yang bekerja dalam diri kita. Dan oleh kuasa Firman Allah kita dapat mengalahkan semua tipu muslihat iblis.

Seorang pengikut Kristus adalah seorang yang kesukaannya adalah Firman Tuhan dan melakukan Firman Tuhan dengan setia. Banyak orang Kristen yang menyatakan dirinya adalah pengikut Kristus dengan cara suka datang beribadah, tetapi ibadah yang dia sukai adalah ibadah yang tidak perlu mendalami Firman Allah. Dan pada akhirnya kita sering melihat mereka jatuh dalam pencobaan dan meninggalkan kasih anugerah Tuhan Yesus.

Seorang muda dapat bertahan menjaga kelakuannya bersih jika ia berpegang kepada Firman Tuhan seperti yang dinyatakan dalam Mazmur 119:9
119:9 Dengan apakah seorang muda mempertahankan kelakuannya bersih? Dengan menjaganya sesuai dengan firman-Mu.

Dan jika kita menyimpan sungguh-sungguh setiap Firman Allah, maka kita akan diluput dari perbuatan dosa terhadap Tuhan seperti yang dinyatakan dalam Mazmur 119:11
119:11 Dalam hatiku aku menyimpan janji-Mu, supaya aku jangan berdosa terhadap Engkau.

Jumat, 29 Januari 2010

PENDALAMAN ALKITAB : KITAB YUNUS




I. Yunus 1:1-5

1:1 Datanglah firman TUHAN kepada Yunus bin Amitai, demikian:

Nabi Yunus hidup di zaman Raja Yerobeam sebagai Raja Israel, dan menjadi penasehat raja untuk merebut tanah Israel sesuai dengan Firman Tuhan (2 Raja-Raja 14:25). Nama Yunus sendiri berarti Merpati dan Amitai berarti Kebenaran.

Kata datanglah Firman Tuhan kepada Yunus adalah perkataan Allah kepadanya. Tuhan memanggil dan mengutus Yunus untuk melakukan perintah-Nya.



1:2 "Bangunlah, pergilah ke Niniwe, kota yang besar itu, berserulah terhadap mereka, karena kejahatannya telah sampai kepada-Ku."

Tuhan memerintahkan Yunus pergi ke Niniwe, yaitu kota yang besar. Ibu kota Asyur yang terkenal kejam dan menjadi penguasa bumi sebelum zaman Babel yaitu jaman Nebukadnezar. Kota Ninive adalah kota yang didirikan oleh Nimrod yang tertulis dalam Kejadian 10:9-12
10:9 ia seorang pemburu yang gagah perkasa di hadapan TUHAN, sebab itu dikatakan orang: "Seperti Nimrod, seorang pemburu yang gagah perkasa di hadapan TUHAN."
10:10 Mula-mula kerajaannya terdiri dari Babel, Erekh, dan Akad, semuanya di tanah Sinear.
10:11 Dari negeri itu ia pergi ke Asyur, lalu mendirikan Niniwe, Rehobot-Ir, Kalah
10:12 dan Resen di antara Niniwe dan Kalah; itulah kota besar itu.



Dari awal kota ini berdiri, kota ini telah melambangkan kesombongan dan kejahatan manusia. Berdiri di masa manusia ingin mengalahkan Allah dengan mendirikan bangunan yang tingginya mencapai langit hingga mengatasi surga.

Tetapi meskipun kota Niniwe kejahatannya telah sampai ke hadapan Allah, tetapi sesungguhnya Allah mengutus Yunus karena Allah masih memberikan kesempatan kepada mereka untuk bertobat, sebelum Allah benar-benar menghancurkan kota itu.

Mari kita lihat Yehezkiel 33: 1-4
33:1 Lalu datanglah firman TUHAN kepadaku:
33:2 "Hai anak manusia, berbicaralah kepada teman-temanmu sebangsa dan katakanlah kepada mereka: Kalau Aku mendatangkan pedang atas sesuatu negeri dan bangsa negeri itu mengambil seorang dari antara mereka dan menetapkan dia menjadi penjaganya
33:3 dan penjaga ini melihat pedang itu datang atas negerinya, lalu meniup sangkakala untuk memperingatkan bangsanya,
33:4 kalau ada seorang yang memang mendengar suara sangkakala itu, tetapi ia tidak mau diperingatkan, sehingga sesudah pedang itu datang ia dihabiskan, darahnya tertimpa kepadanya sendiri.

Allah selalu menunjuk hamba-hamba-Nya untuk memperingatkan manusia akan segala kejahatan mereka yang akan mengakibatkan kebinasaan.

Mari kita lihat juga Yehezkiel 33:8-9
33:8 Kalau Aku berfirman kepada orang jahat: Hai orang jahat, engkau pasti mati! -- dan engkau tidak berkata apa-apa untuk memperingatkan orang jahat itu supaya bertobat dari hidupnya, orang jahat itu akan mati dalam kesalahannya, tetapi Aku akan menuntut pertanggungan jawab atas nyawanya dari padamu.
33:9 Tetapi jikalau engkau memperingatkan orang jahat itu supaya ia bertobat dari hidupnya, tetapi ia tidak mau bertobat, ia akan mati dalam kesalahannya, tetapi engkau telah menyelamatkan nyawamu.

Jikalau Yunus diutus untuk memperingatkan orang Niniwe sesungguhnya itu bukan saja demi keselamatan orang Niniwe, tetapi terlebih lagi untuk keselamatan Yunus sendiri.

Dari setiap peringatan Tuhan kepada manusia melalui hamba-hamba-Nya, sesungguhnya Allah tidak menghendaki manusia binasa karena dosa-dosanya, tetapi manusia bertobat dan kembali kepada jalan Tuhan, seperti yang dinyatakan dalam Yehezkiel 33:11
33:11 Katakanlah kepada mereka: Demi Aku yang hidup, demikianlah firman Tuhan ALLAH, Aku tidak berkenan kepada kematian orang fasik, melainkan Aku berkenan kepada pertobatan orang fasik itu dari kelakuannya supaya ia hidup. Bertobatlah, bertobatlah dari hidupmu yang jahat itu! Mengapakah kamu akan mati, hai kaum Israel?



1:3 Tetapi Yunus bersiap untuk melarikan diri ke Tarsis, jauh dari hadapan TUHAN; ia pergi ke Yafo dan mendapat di sana sebuah kapal, yang akan berangkat ke Tarsis. Ia membayar biaya perjalanannya, lalu naik kapal itu untuk berlayar bersama-sama dengan mereka ke Tarsis, jauh dari hadapan TUHAN.



Yunus melarikan diri dari panggilan Tuhan, ia menolak untuk melakukan apa yang Tuhan perintahkan. Ia pergi ke Yafo, sebuah kota pelabuhan dan mendapati sebuah kapal yang akan berangkat ke Tarsis, karena ia memang bertujuan pergi ke kota itu.


Tarsis adalah sebuah kota di wilayah Spanyol, kota perdagangan yang terkenal saat itu. Banyak orang dari berbagai bangsa masuk dalam kapal itu untuk tujuan berdagang. Dan Yunus ikut dalam pelayaran itu dengan membayar harga.

Panggilan Tuhan diabaikan oleh Yunus, dan bahkan ia bersedia untuk membayar harga agar dapat dapat menjauh dari tugas yang Tuhan berikan. Yunus tahu bahwa perjalanannya menuju kota Tarsis kota yang juga modern dan memberikan peluang bagi dia memperoleh kehidupan yang layak.

Mari kita lihat Yakobus 4:13-17
4:13 Jadi sekarang, hai kamu yang berkata: "Hari ini atau besok kami berangkat ke kota anu, dan di sana kami akan tinggal setahun dan berdagang serta mendapat untung",
4:14 sedang kamu tidak tahu apa yang akan terjadi besok. Apakah arti hidupmu? Hidupmu itu sama seperti uap yang sebentar saja kelihatan lalu lenyap.
4:15 Sebenarnya kamu harus berkata: "Jika Tuhan menghendakinya, kami akan hidup dan berbuat ini dan itu."
4:16 Tetapi sekarang kamu memegahkan diri dalam congkakmu, dan semua kemegahan yang demikian adalah salah.
4:17 Jadi jika seorang tahu bagaimana ia harus berbuat baik, tetapi ia tidak melakukannya, ia berdosa.

Yunus tahu bahwa sesungguhnya dengan ia menolak untuk melakukan perintah Tuhan dan pergi dengan rencana dan tujuannya sendiri adalah KESALAHAN yang seharusnya tidak boleh ia lakukan.


1:4 Tetapi TUHAN menurunkan angin ribut ke laut, lalu terjadilah badai besar, sehingga kapal itu hampir-hampir terpukul hancur.
Tuhan menurunkan angin ribut ke laut, dan kengerian melanda seisi kapal karena kapal hampir hancur. Ketika hamba-hamba Tuhan menolak untuk diutus, maka Allah akan berbicara dengan caranya sendiri. Allah akan memakai alam untuk memperingatkan, bukan kepada orang-orang yang tidak percaya tetapi kepada Yunus karena ia telah menolak panggilan Tuhan.

1:5 Awak kapal menjadi takut, masing-masing berteriak-teriak kepada allahnya, dan mereka membuang ke dalam laut segala muatan kapal itu untuk meringankannya. Tetapi Yunus telah turun ke dalam ruang kapal yang paling bawah dan berbaring di situ, lalu tertidur dengan nyenyak.
Tetapi peringatan Tuhan ini tidak dilihat oleh Yunus yang tertidur dengan nyenyak dalam ruang kapal yang paling bawah, sementara orang-orang yang ada dalam kapal itu mulai berdoa kepada allahnya masing-masing. Mereka juga tidak menyayangkan barang milik mereka dan membuangnya ke laut agar kapal menjadi ringan. Orang-orang yang berasal dari berbagai bangsa dan agama bersama-sama berdoa dengan cara mereka untuk meminta keselamatan kepada allah mereka masing-masing, namun hal itu sia-sia belaka karena angin semakin kencang dan bahaya semakin mengancam. Keberadaan Yunus dalam kapal itu sesungguhnya membuat keadaan seisi kapal lainnya terancam bahaya.

APLIKASI PRIBADI

Keadaan Yunus sesungguhnya tidak berbeda dengan keadaan akhir jaman, dimana penguasa dunia yang kejam yaitu antikristus sedang menancapkan kukunya terhadap umat Tuhan. Tetapi Tuhan menghendaki agar kita tetap ingat bahwa keberadaan kita di dunia ini adalah sebagai utusan-Nya.

Tuhan mengutus kita untuk pergi dan menghasilkan buah, Tuhan mengutus kita untuk memberitakan Kerajaan Allah dan membinasakan pekerjaan iblis, Tuhan mengutus kita untuk menjadi terang dan garam, Tuhan mengutus kita untuk menjadikan semua bangsa murid-Nya, Tuhan juga mengutus kita untuk menjadi berkat bagi banyak orang, dll.

Dalam kehidupan orang Kristen, kita tidak bisa tidak harus hidup dalam kebenaran. Hanya dengan demikian kita menyerukan kepada orang-orang yang tidak mengenal Tuhan Yesus tentang kehidupan mereka yang jahat yang kejahatannya sampai dihadapan Allah.

Tetapi seperti Yunus kita menjadi orang yang tidak peduli akan keselamatan orang lain, kita merasa cukup puas dengan keselamatan diri kita, dan kita tidak melakukan apa yang Tuhan perintahkan dengan seutuhnya. Bahkan yang lebih celaka, seperti Yunus kita berpaling dari panggilan Tuhan dan melakukan rencana dan kehendak diri kita sendiri. Kita membayar harga, yang berarti kita dengan sadar memilih jalan kita sendiri dan berkumpul dengan orang-orang yang tidak mengenal Allah yang hanya ingin hidup dari berdagang saja. Kita berlelah, berkorban, dan membayar harga untuk kehidupan duniawi yang jauh dari kehendak Allah.

Di akhir jaman ini kita mendengar dan menyaksikan peringatan-peringatan Tuhan datang bukan melalui umat Tuhan, tetapi Tuhan justru memakai alam semesta untuk memperingatkan manusia terlebih anak-anak Tuhan. Belum lepas dari ingatan kita bencana tsunami yang mengerikan terjadi 5 tahun yang lalu di Aceh, dan kini kita mendengar hal yang sama mengerikannya terjadi kembali di Haiti.

Berbagai bangsa berusaha melakukan langkah untuk penyelamatan, mereka bahkan lebih giat beribadah kepada allah mereka untuk memohon agar Tuhan berkenan melepaskan mereka dari bencana alam yang mengerikan. Seperti seisi kapal yang rela membuang bawaan mereka ke laut, demikian saat ini berbagai bangsa dan berbagai agama kepercayaan relah mengorbankan apa saja untuk keselamatan mereka.

Tetapi bagaimana dengan umat Tuhan? Peringatan Tuhan yang terjadi di depan mata kita seperti tidak berpengaruh apa-apa kepada kita. Tuhan menghendaki kita berjaga-jaga, dengan kepatuhan kita kepada perintah Tuhan. Seperti seorang prajurit yang selalu siap kapanpun tugas itu datang seperti yang dituliskan dalam II Timotius 2:3-4
2:3 Ikutlah menderita sebagai seorang prajurit yang baik dari Kristus Yesus.
2:4 Seorang prajurit yang sedang berjuang tidak memusingkan dirinya dengan soal-soal penghidupannya, supaya dengan demikian ia berkenan kepada komandannya


Ketika kita diperingatkan oleh peringatan Tuhan, mari kita bangun dan jangan semakin lelap dari tidur kita, dengan berjaga-jaga sambil berdoa seperti yang Tuhan Yesus perintahkan dalam Lukas 21:36 :
Berjaga-jagalah senantiasa sambil berdoa, supaya kamu beroleh kekuatan untuk luput dari semua yang akan terjadi itu, dan supaya kamu tahan berdiri di hadapan Anak Manusia.