Sabtu, 30 Januari 2010

BEBAS DARI DOSA 2 (I Yohanes 3:9)


”Setiap orang yang lahir dari Allah, tidak berbuat dosa lagi; sebab benih ilahi tetap ada di dalam dia dan ia tidak dapat berbuat dosa, karena ia lahir dari Allah”.

Pada pelajaran yang lalu kita telah diajarkan bahwa sebagai orang yang percaya kepada Tuhan Yesus, kita memperoleh kuasa dan karunia dari Allah untuk hidup bebas dari dosa. Sebagai pengikut Kristus kita harus selalu ingat bahwa adalah kehendak Allah agar kita hidup bebas dari dosa, dengan demikian dosa adalah musuh kita yang harus kita kalahkan setiap saat.

1. Siapakah Orang Yang Lahir Dari Allah

Yohanes 1:12-13 menyatakan
1:12 Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya;
1:13 orang-orang yang diperanakkan bukan dari darah atau dari daging, bukan pula secara jasmani oleh keinginan seorang laki-laki, melainkan dari Allah.
Pada ayat di atas jelas dinyatakan bahwa orang yang lahir dari Allah adalah orang yang menerima Tuhan Yesus Kristus, apakah yang dimaksud dengan menerima Tuhan Yesus Kristus, dijelaskan dalam Galatia 3:26-27 :
3:26 Sebab kamu semua adalah anak-anak Allah karena iman di dalam Yesus Kristus.
3:27 Karena kamu semua
, yang dibaptis dalam Kristus, telah mengenakan Kristus.
Menerima Tuhan Yesus Kristus adalah memiliki iman percaya dalam Yesus Kristus dan itu ditandai dengan menerima baptisan dalam Kristus.

Jika kita percaya kepada Tuhan Yesus, namun kita tidak mau menyerahkan diri untuk dibaptis dalam Kristus itu sama artinya kita ingin diselamatkan tetapi kita tidak mau menjadi anak Allah yang mengenakan Kristus. Tentu saja bagi Allah hal ini tidak akan pernah terjadi.

Menjadi anak Allah berarti harus melepaskan diri dari segala hal duniawi. Meskipun kita masih hidup dalam dunia, tetapi sebagai anak Allah hidup kita sepenuhnya bergantung hanya kepada anugerah Allah. Kita hidup dengan iman dalam Kristus untuk mengikuti jalan Tuhan. Hidup kita bukanlah hidup menurut jalan dan rencana kita sendiri, tetapi menurut kehendak dan rencana Allah yang membawa kita kepada kehidupan yang kekal.

Firman Allah yang tertulis dalam Roma 12:2 menegaskan
12:2 Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.
Hidup kita tidak boleh sama dengan dunia, dan oleh sebab itu Allah menghendaki agar kita berubah. Kita mengalami pembaharuan budi oleh kuasa dan Firman Allah sehingga kita dapat mengenal dan melakukan semua kehendak Allah.

Tidak ada tempat bagi anak-anak Allah dalam kehidupan duniawi, itulah sebabnya dunia menolak keberadaan kita sebagai anak Allah. Dan itulah resiko yang harus kita terima sebagai anak Allah. Seperti yang dinyatakan oleh Tuhan Yesus dalam Yohanes 15:18-19
15:18 "Jikalau dunia membenci kamu, ingatlah bahwa ia telah lebih dahulu membenci Aku dari pada kamu.
15:19 Sekiranya kamu dari dunia, tentulah dunia mengasihi kamu sebagai miliknya. Tetapi karena kamu bukan dari dunia, melainkan Aku telah memilih kamu dari dunia, sebab itulah dunia membenci kamu
Ada harga yang harus berani kita bayar untuk memperoleh kehidupan yang bebas dari dosa. Kita harus berani menerima resiko untuk terpisah dari dunia yang membawa kepada kehidupan yang gelap yang dikuasai oleh dosa. Kehidupan duniawi menjadi musuh kita yang harus kita lawan dan kalahkan.

Bagi kita yang telah dibaptis dalam Kristus, harus selalu kita ingat bahwa dibaptis berarti mengenakan Kristus. Itu berarti kita harus menunjukkan dengan benar kepada semua orang identitias kita sebagai orang Kristen. Kita tidak boleh malu menunjukkan identitas kita di depan teman-teman kita termasuk juga di hadapan orang-orang yang tidak percaya kepada Tuhan Yesus, bahwa Tuhan Yesus telah melepaskan kita dari dosa dan kehidupan keduniawian. Kita bebas dari kehidupan daging yang dikuasai oleh hawa nafsu, dan kita menyukai kehidupan yang kudus seturut dengan ajaran Firman Allah.

Pembaharuan yang terjadi dalam diri kita tidak berhenti saat kita dibaptis dalam Kristus, tetapi terus menerus terjadi selama kita masih hidup dalam dunia. Seperti Tuhan Yesus yang dinyatakan dalam Lukas 2:40 ” Anak itu bertambah besar dan menjadi kuat, penuh hikmat, dan kasih karunia Allah ada pada-Nya”, demikian juga kita setelah lahir baru dalam Kristus kita bertumbuh secara rohani ke arah Tuhan Yesus, artinya semakin hari kehidupan akan semakin menjadi seperti Tuhan Yesus seperti dinyatakan dalam Efesus 4:15
4:15 tetapi dengan teguh berpegang kepada kebenaran di dalam kasih kita bertumbuh di dalam segala hal ke arah Dia, Kristus, yang adalah Kepala.
Banyak orang muda setelah dibaptis ia tidak mengalami pertumbuhan sesuai dengan Firman Tuhan karena tidak sungguh-sungguh berpegang kepada kebenaran. Setelah beberapa tahun sejak ia percaya atau dibaptis, ia akan kembali kepada kehidupan duniawi yang dikuasai hawa nafsu kedagingan.

Jika kita tidak mengalami pertumbuhan seperti yang Tuhan inginkan, itu berarti kita tidak dapat menunjukkan kehadapan orang lain identitas kita sebagai orang Kristen. Orang tidak dapat melihat Kristus di dalam kita, tentu saja itu berarti kita tidak dapat disebut sebagai anak Allah, sebab anak Allah adalah orang yang memiliki citra Allah yaitu Tuhan Yesus Kristus.


2. Apakah Benih Ilahi Itu ?

Saat manusia pertama diciptakan leh Allah, maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya. Artinya apa yang ada dalam diri Allah akan tampak pada manusia ciptaan-Nya. Seperti kita juga memiliki ciri fisik dan sifat yang mirip dengan orang tua kita, itu sama artinya dengan kita terlahir dengan gambar orang tua kita.

Kejadian 1:27 menyatakan :
1:27 Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka.

Gambar Allah yang dimaksud dalam ayat di atas adalah nafas hidup seperti yang dijelaskan dalam Kejadian 2:7 :
2:7 ketika itulah TUHAN Allah membentuk manusia itu dari debu tanah dan menghembuskan nafas hidup ke dalam hidungnya; demikianlah manusia itu menjadi makhluk yang hidup.
Manusia adalah satu-satunya ciptaan Allah yang diciptakan menurut gambar Allah, dan manusia adalah sati-satunya ciptaan Allah yang dihembuskan nafas hidup.


Nafas hidup dalam Roma 3:23 dikenal dengan kemuliaan Allah :
3:23 Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah.
Gambar Allah dalam diri manusia hilang saat manusia jatuh dalam dosa.

Saat Tuhan Yesus datang ke dunia sebagaimana disebut dalam Yohanes 1:1-2
1:1 Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah.
1:2 Ia pada mulanya bersama-sama dengan Allah.
Tuhan Yesus adalah Firman Allah, dan Firman Allah itu adalah Allah. Tuhan Yesus adalah Allah yang menjadi manusia, atau Firman yang bersatu dengan manusia.

Firman Allah dalam Lukas 8:11 adalah benih ilahi
8:11 Inilah arti perumpamaan itu: Benih itu ialah firman Allah

Jika kita percaya kepada Tuhan Yesus, ada kuasa Allah yang menyatu dengan kita sehingga kita menjadi anak-anak Allah. Tetapi kita harus memiliki Firman, dan menjadi satu dengan Firman Allah seperti halnya Tuhan Yesus yang adalah Firman Allah. Oleh Firman kita bertumbuh dan diubah serta dibentuk untuk semakin hari semakin menjadi anak Allah yang sama dengan Kristus.

Jika kita mengatakan kita lahir dari Allah, maka kita harus selalu memiliki Firman sebagai terang yang bekerja dalam diri kita. Dan oleh kuasa Firman Allah kita dapat mengalahkan semua tipu muslihat iblis.

Seorang pengikut Kristus adalah seorang yang kesukaannya adalah Firman Tuhan dan melakukan Firman Tuhan dengan setia. Banyak orang Kristen yang menyatakan dirinya adalah pengikut Kristus dengan cara suka datang beribadah, tetapi ibadah yang dia sukai adalah ibadah yang tidak perlu mendalami Firman Allah. Dan pada akhirnya kita sering melihat mereka jatuh dalam pencobaan dan meninggalkan kasih anugerah Tuhan Yesus.

Seorang muda dapat bertahan menjaga kelakuannya bersih jika ia berpegang kepada Firman Tuhan seperti yang dinyatakan dalam Mazmur 119:9
119:9 Dengan apakah seorang muda mempertahankan kelakuannya bersih? Dengan menjaganya sesuai dengan firman-Mu.

Dan jika kita menyimpan sungguh-sungguh setiap Firman Allah, maka kita akan diluput dari perbuatan dosa terhadap Tuhan seperti yang dinyatakan dalam Mazmur 119:11
119:11 Dalam hatiku aku menyimpan janji-Mu, supaya aku jangan berdosa terhadap Engkau.

Jumat, 29 Januari 2010

PENDALAMAN ALKITAB : KITAB YUNUS




I. Yunus 1:1-5

1:1 Datanglah firman TUHAN kepada Yunus bin Amitai, demikian:

Nabi Yunus hidup di zaman Raja Yerobeam sebagai Raja Israel, dan menjadi penasehat raja untuk merebut tanah Israel sesuai dengan Firman Tuhan (2 Raja-Raja 14:25). Nama Yunus sendiri berarti Merpati dan Amitai berarti Kebenaran.

Kata datanglah Firman Tuhan kepada Yunus adalah perkataan Allah kepadanya. Tuhan memanggil dan mengutus Yunus untuk melakukan perintah-Nya.



1:2 "Bangunlah, pergilah ke Niniwe, kota yang besar itu, berserulah terhadap mereka, karena kejahatannya telah sampai kepada-Ku."

Tuhan memerintahkan Yunus pergi ke Niniwe, yaitu kota yang besar. Ibu kota Asyur yang terkenal kejam dan menjadi penguasa bumi sebelum zaman Babel yaitu jaman Nebukadnezar. Kota Ninive adalah kota yang didirikan oleh Nimrod yang tertulis dalam Kejadian 10:9-12
10:9 ia seorang pemburu yang gagah perkasa di hadapan TUHAN, sebab itu dikatakan orang: "Seperti Nimrod, seorang pemburu yang gagah perkasa di hadapan TUHAN."
10:10 Mula-mula kerajaannya terdiri dari Babel, Erekh, dan Akad, semuanya di tanah Sinear.
10:11 Dari negeri itu ia pergi ke Asyur, lalu mendirikan Niniwe, Rehobot-Ir, Kalah
10:12 dan Resen di antara Niniwe dan Kalah; itulah kota besar itu.



Dari awal kota ini berdiri, kota ini telah melambangkan kesombongan dan kejahatan manusia. Berdiri di masa manusia ingin mengalahkan Allah dengan mendirikan bangunan yang tingginya mencapai langit hingga mengatasi surga.

Tetapi meskipun kota Niniwe kejahatannya telah sampai ke hadapan Allah, tetapi sesungguhnya Allah mengutus Yunus karena Allah masih memberikan kesempatan kepada mereka untuk bertobat, sebelum Allah benar-benar menghancurkan kota itu.

Mari kita lihat Yehezkiel 33: 1-4
33:1 Lalu datanglah firman TUHAN kepadaku:
33:2 "Hai anak manusia, berbicaralah kepada teman-temanmu sebangsa dan katakanlah kepada mereka: Kalau Aku mendatangkan pedang atas sesuatu negeri dan bangsa negeri itu mengambil seorang dari antara mereka dan menetapkan dia menjadi penjaganya
33:3 dan penjaga ini melihat pedang itu datang atas negerinya, lalu meniup sangkakala untuk memperingatkan bangsanya,
33:4 kalau ada seorang yang memang mendengar suara sangkakala itu, tetapi ia tidak mau diperingatkan, sehingga sesudah pedang itu datang ia dihabiskan, darahnya tertimpa kepadanya sendiri.

Allah selalu menunjuk hamba-hamba-Nya untuk memperingatkan manusia akan segala kejahatan mereka yang akan mengakibatkan kebinasaan.

Mari kita lihat juga Yehezkiel 33:8-9
33:8 Kalau Aku berfirman kepada orang jahat: Hai orang jahat, engkau pasti mati! -- dan engkau tidak berkata apa-apa untuk memperingatkan orang jahat itu supaya bertobat dari hidupnya, orang jahat itu akan mati dalam kesalahannya, tetapi Aku akan menuntut pertanggungan jawab atas nyawanya dari padamu.
33:9 Tetapi jikalau engkau memperingatkan orang jahat itu supaya ia bertobat dari hidupnya, tetapi ia tidak mau bertobat, ia akan mati dalam kesalahannya, tetapi engkau telah menyelamatkan nyawamu.

Jikalau Yunus diutus untuk memperingatkan orang Niniwe sesungguhnya itu bukan saja demi keselamatan orang Niniwe, tetapi terlebih lagi untuk keselamatan Yunus sendiri.

Dari setiap peringatan Tuhan kepada manusia melalui hamba-hamba-Nya, sesungguhnya Allah tidak menghendaki manusia binasa karena dosa-dosanya, tetapi manusia bertobat dan kembali kepada jalan Tuhan, seperti yang dinyatakan dalam Yehezkiel 33:11
33:11 Katakanlah kepada mereka: Demi Aku yang hidup, demikianlah firman Tuhan ALLAH, Aku tidak berkenan kepada kematian orang fasik, melainkan Aku berkenan kepada pertobatan orang fasik itu dari kelakuannya supaya ia hidup. Bertobatlah, bertobatlah dari hidupmu yang jahat itu! Mengapakah kamu akan mati, hai kaum Israel?



1:3 Tetapi Yunus bersiap untuk melarikan diri ke Tarsis, jauh dari hadapan TUHAN; ia pergi ke Yafo dan mendapat di sana sebuah kapal, yang akan berangkat ke Tarsis. Ia membayar biaya perjalanannya, lalu naik kapal itu untuk berlayar bersama-sama dengan mereka ke Tarsis, jauh dari hadapan TUHAN.



Yunus melarikan diri dari panggilan Tuhan, ia menolak untuk melakukan apa yang Tuhan perintahkan. Ia pergi ke Yafo, sebuah kota pelabuhan dan mendapati sebuah kapal yang akan berangkat ke Tarsis, karena ia memang bertujuan pergi ke kota itu.


Tarsis adalah sebuah kota di wilayah Spanyol, kota perdagangan yang terkenal saat itu. Banyak orang dari berbagai bangsa masuk dalam kapal itu untuk tujuan berdagang. Dan Yunus ikut dalam pelayaran itu dengan membayar harga.

Panggilan Tuhan diabaikan oleh Yunus, dan bahkan ia bersedia untuk membayar harga agar dapat dapat menjauh dari tugas yang Tuhan berikan. Yunus tahu bahwa perjalanannya menuju kota Tarsis kota yang juga modern dan memberikan peluang bagi dia memperoleh kehidupan yang layak.

Mari kita lihat Yakobus 4:13-17
4:13 Jadi sekarang, hai kamu yang berkata: "Hari ini atau besok kami berangkat ke kota anu, dan di sana kami akan tinggal setahun dan berdagang serta mendapat untung",
4:14 sedang kamu tidak tahu apa yang akan terjadi besok. Apakah arti hidupmu? Hidupmu itu sama seperti uap yang sebentar saja kelihatan lalu lenyap.
4:15 Sebenarnya kamu harus berkata: "Jika Tuhan menghendakinya, kami akan hidup dan berbuat ini dan itu."
4:16 Tetapi sekarang kamu memegahkan diri dalam congkakmu, dan semua kemegahan yang demikian adalah salah.
4:17 Jadi jika seorang tahu bagaimana ia harus berbuat baik, tetapi ia tidak melakukannya, ia berdosa.

Yunus tahu bahwa sesungguhnya dengan ia menolak untuk melakukan perintah Tuhan dan pergi dengan rencana dan tujuannya sendiri adalah KESALAHAN yang seharusnya tidak boleh ia lakukan.


1:4 Tetapi TUHAN menurunkan angin ribut ke laut, lalu terjadilah badai besar, sehingga kapal itu hampir-hampir terpukul hancur.
Tuhan menurunkan angin ribut ke laut, dan kengerian melanda seisi kapal karena kapal hampir hancur. Ketika hamba-hamba Tuhan menolak untuk diutus, maka Allah akan berbicara dengan caranya sendiri. Allah akan memakai alam untuk memperingatkan, bukan kepada orang-orang yang tidak percaya tetapi kepada Yunus karena ia telah menolak panggilan Tuhan.

1:5 Awak kapal menjadi takut, masing-masing berteriak-teriak kepada allahnya, dan mereka membuang ke dalam laut segala muatan kapal itu untuk meringankannya. Tetapi Yunus telah turun ke dalam ruang kapal yang paling bawah dan berbaring di situ, lalu tertidur dengan nyenyak.
Tetapi peringatan Tuhan ini tidak dilihat oleh Yunus yang tertidur dengan nyenyak dalam ruang kapal yang paling bawah, sementara orang-orang yang ada dalam kapal itu mulai berdoa kepada allahnya masing-masing. Mereka juga tidak menyayangkan barang milik mereka dan membuangnya ke laut agar kapal menjadi ringan. Orang-orang yang berasal dari berbagai bangsa dan agama bersama-sama berdoa dengan cara mereka untuk meminta keselamatan kepada allah mereka masing-masing, namun hal itu sia-sia belaka karena angin semakin kencang dan bahaya semakin mengancam. Keberadaan Yunus dalam kapal itu sesungguhnya membuat keadaan seisi kapal lainnya terancam bahaya.

APLIKASI PRIBADI

Keadaan Yunus sesungguhnya tidak berbeda dengan keadaan akhir jaman, dimana penguasa dunia yang kejam yaitu antikristus sedang menancapkan kukunya terhadap umat Tuhan. Tetapi Tuhan menghendaki agar kita tetap ingat bahwa keberadaan kita di dunia ini adalah sebagai utusan-Nya.

Tuhan mengutus kita untuk pergi dan menghasilkan buah, Tuhan mengutus kita untuk memberitakan Kerajaan Allah dan membinasakan pekerjaan iblis, Tuhan mengutus kita untuk menjadi terang dan garam, Tuhan mengutus kita untuk menjadikan semua bangsa murid-Nya, Tuhan juga mengutus kita untuk menjadi berkat bagi banyak orang, dll.

Dalam kehidupan orang Kristen, kita tidak bisa tidak harus hidup dalam kebenaran. Hanya dengan demikian kita menyerukan kepada orang-orang yang tidak mengenal Tuhan Yesus tentang kehidupan mereka yang jahat yang kejahatannya sampai dihadapan Allah.

Tetapi seperti Yunus kita menjadi orang yang tidak peduli akan keselamatan orang lain, kita merasa cukup puas dengan keselamatan diri kita, dan kita tidak melakukan apa yang Tuhan perintahkan dengan seutuhnya. Bahkan yang lebih celaka, seperti Yunus kita berpaling dari panggilan Tuhan dan melakukan rencana dan kehendak diri kita sendiri. Kita membayar harga, yang berarti kita dengan sadar memilih jalan kita sendiri dan berkumpul dengan orang-orang yang tidak mengenal Allah yang hanya ingin hidup dari berdagang saja. Kita berlelah, berkorban, dan membayar harga untuk kehidupan duniawi yang jauh dari kehendak Allah.

Di akhir jaman ini kita mendengar dan menyaksikan peringatan-peringatan Tuhan datang bukan melalui umat Tuhan, tetapi Tuhan justru memakai alam semesta untuk memperingatkan manusia terlebih anak-anak Tuhan. Belum lepas dari ingatan kita bencana tsunami yang mengerikan terjadi 5 tahun yang lalu di Aceh, dan kini kita mendengar hal yang sama mengerikannya terjadi kembali di Haiti.

Berbagai bangsa berusaha melakukan langkah untuk penyelamatan, mereka bahkan lebih giat beribadah kepada allah mereka untuk memohon agar Tuhan berkenan melepaskan mereka dari bencana alam yang mengerikan. Seperti seisi kapal yang rela membuang bawaan mereka ke laut, demikian saat ini berbagai bangsa dan berbagai agama kepercayaan relah mengorbankan apa saja untuk keselamatan mereka.

Tetapi bagaimana dengan umat Tuhan? Peringatan Tuhan yang terjadi di depan mata kita seperti tidak berpengaruh apa-apa kepada kita. Tuhan menghendaki kita berjaga-jaga, dengan kepatuhan kita kepada perintah Tuhan. Seperti seorang prajurit yang selalu siap kapanpun tugas itu datang seperti yang dituliskan dalam II Timotius 2:3-4
2:3 Ikutlah menderita sebagai seorang prajurit yang baik dari Kristus Yesus.
2:4 Seorang prajurit yang sedang berjuang tidak memusingkan dirinya dengan soal-soal penghidupannya, supaya dengan demikian ia berkenan kepada komandannya


Ketika kita diperingatkan oleh peringatan Tuhan, mari kita bangun dan jangan semakin lelap dari tidur kita, dengan berjaga-jaga sambil berdoa seperti yang Tuhan Yesus perintahkan dalam Lukas 21:36 :
Berjaga-jagalah senantiasa sambil berdoa, supaya kamu beroleh kekuatan untuk luput dari semua yang akan terjadi itu, dan supaya kamu tahan berdiri di hadapan Anak Manusia.

Minggu, 24 Januari 2010

MOTIVASI MINGGU INI

7 PRINSIP KEHIDUPAN KRISTEN