Jumat, 12 Februari 2010

PENDALAMAN ALKITAB : KITAB YUNUS



II Yunus 1:6-10

1:6 Datanglah nakhoda mendapatkannya sambil berkata: "Bagaimana mungkin engkau tidur begitu nyenyak? Bangunlah, berserulah kepada Allahmu, barangkali Allah itu akan mengin-dahkan kita, sehingga kita tidak binasa.


Dalam kapal itu Yunus mungkin adalah satu-satunya orang yang bisa tidur dengan nyenyak. Ia tidak terpengaruh dengan dahsyatnya badai dan ombak yang hendak menenggelamkan kapal yang ia tumpangi. Sementara semua orang yang ada di kapal itu berdoa memanggil Allah mereka masing-masing, Yunus harus dibangunkan untuk berdoa kepada Tuhan.

Dalam keadaan di akhir jaman ini, banyak orang Kristen yang tertidur, bahkan tertidur dengan nyenyak. Di depan mata kita melihat dengan jelas, bagaimana tanda-tanda jaman yang tertulis di Alkitab digenapi, dan tanda-tanda jaman itu bukanlah tanda-tanda yang menyenangkan tetapi tanda-tanda yang menakutkan kepada seluruh umat manusia di bumi. Akan tetapi umat Tuhan tidak merasa gemetar dan juga peduli akan keselamatannya apalagi keselamatan orang lain.

I Tesalonika 5:6-9 menyatakan :
5:6 Sebab itu baiklah jangan kita tidur seperti orang-orang lain, tetapi berjaga-jaga dan sadar.
5:7 Sebab mereka yang tidur, tidur waktu malam dan mereka yang mabuk, mabuk waktu malam.
5:8 Tetapi kita, yang adalah orang-orang siang, baiklah kita sadar, berbajuzirahkan iman dan kasih, dan berketopongkan pengharapan keselamatan.
5:9 Karena Allah tidak menetapkan kita untuk ditimpa murka, tetapi untuk beroleh keselamatan oleh Yesus Kristus, Tuhan kita,


Tidur adalah lambang kehidupan dalam kegelapan. Jika orang Kristen tertidur dengan nyenyak maka ia sama dengan anak-anak gelap. Kehidupan mereka jauh dari doa dan persekutuan dengan Allah, dan kehidupan mereka dikuasai kegelapan.

Jika orang Kristen terutama hamba Tuhan yang sudah melayani pekerjaan Tuhan, tetapi berbelok dan meninggalkan tugas panggilan pelayanannya maka keadaan rohani mereka pasti akan semakin lemah dan mereka akan semakin tenggelam dalam kegelapan. Kehidupan mereka mungkin saja lebih buruk dari keadaan sebelum mengenal Tuhan.

Ibrani 6:4-6 menyatakan :
6:4 Sebab mereka yang pernah diterangi hatinya, yang pernah mengecap karunia sorgawi, dan yang pernah mendapat bagian dalam Roh Kudus,
6:5 dan yang mengecap firman yang baik dari Allah dan karunia-karunia dunia yang akan datang,
6:6 namun yang murtad lagi, tidak mungkin dibaharui sekali lagi sedemikian, hingga mereka bertobat, sebab mereka menyalibkan lagi Anak Allah bagi diri mereka dan menghina-Nya di muka umum

Allah masih mengasihi Yunus, Allah memakai nakhoda kapal untuk membangunkan Yunus dan menyuruh dia untuk berdoa. Roh Kudus juga akan selalu mengingatkan kita untuk bangun dab berdoa serta berjaga-jaga. Namun kesempatan Allah ada batasnya, jika kita mengeraskan hati kita bisa menjadi murtad, dan jika kita telah menjadi murtad maka kesempatan untuk kembali akan tertutup sama sekali.

Firman Allah mengingatkan agar kita jangan mempermainkan Kasih dan Anugerah Allah.



1:7 Lalu berkatalah mereka satu sama lain: "Marilah kita buang undi, supaya kita mengetahui, karena siapa kita ditimpa oleh malapetaka ini." Mereka membuang undi dan Yunuslah yang kena undi.


Orang-orang yang tidak mengenal dan tidak percaya kepada Allah tidak akan pernah tahu tentang kebenaran. Mereka tidak pernah memperoleh kepastian. Tetapi Allah yang ada di tengah-tengah mereka karena keberadaan Yunus di sana tahu bagaimana mengubah ketidak pastian menjadi kepastian.

Saat mereka membuang undi dan Yunus yang terkena undi sesungguhnya hal itu adalah kehendak Tuhan. Tujuan Allah adalah jelas, untuk mengembalikan Yunus kepada rencana dan panggilan Allah. Orang-orang itu membuang undi dengan tujuan untuk menghukum siapa yang bersalah, tetapi Allah mengubahnya untuk menyelamatkan Yunus hamba Allah.


1:8 Berkatalah mereka kepadanya: "Beritahukan kepada kami, karena siapa kita ditimpa oleh malapetaka ini. Apa pekerjaanmu dan dari mana engkau datang, apa negerimu dan dari bangsa manakah engkau?


Kini seisi kapal bertanya kepada Yunus, tentang semua yang ada pada dirinya, dan mengapa ia bisa mendatangkan malapetaka yang sedahsyat itu.

Sesungguhnya keberadaan orang Kristen selalu menimbulkan pertanyaan dalam diri orang yang tidak percaya kepada Tuhan Yesus. Pertanyaan yang timbul terutama adalah mengapa orang Kristen hidup selalu lebih kuat, lebih tenang, lebih bahagia dari mereka. Keberadaan orang Kristen sesungguhnya menjadi berkat dan memberi kebahagiaan bagi daerah dimana ia tinggal.

Seisi kapal bertanya kepada Yunus, mungkin karena mereka mengira Yunus tidak percaya kepada Allah. Hal ini adalah pekerjaan Roh Allah yang terus mengejar Yunus untuk melihat keadaan dirinya yang sudah meninggalkan jalan Tuhan dan mengakibatkan ancaman maut kepada seisi kapal.

Yohanes 15:8-10 menyatakan :
16:8 Dan kalau Ia datang, Ia akan menginsafkan dunia akan dosa, kebenaran dan penghakiman;
16:9 akan dosa, karena mereka tetap tidak percaya kepada-Ku;
16:10 akan kebenaran, karena Aku pergi kepada Bapa dan kamu tidak melihat Aku lagi;


Dunia akan memandang kepada kita dan bertanya seperti kepada Yunus ? Siapakah diri kita?
Apakah kita orang yang percaya kepada Tuhan ? Tetapi mengapa kita hidup seperti orang yang tidak mengenal Tuhan sehingga bencana yang bertubi-tubi datang tidak membuat kita bertobat tetapi seakin tinggal dalam kegelapan.



1:9 Sahutnya kepada mereka: "Aku seorang Ibrani; aku takut akan TUHAN, Allah yang empunya langit, yang telah menjadikan lautan dan daratan."


Yunus kini tidak bisa lagi menyembunyikan identitasnya sebagai hamba Tuhan. Dia tidak bisa bersembunyi dari kejaran Roh Kudus kepadanya.

Mazmur 139:7 menyatakan
139:7 Ke mana aku dapat pergi menjauhi roh-Mu, ke mana aku dapat lari dari hadapan-Mu?

Tuhan masih memberi kesempatan kepada Yunus, itulah sebabnya Roh Allah mengejar kepadanya agar ia kembali melakukan tugas panggilan yang Allah berikan kepadanya.

Jika dalam kehidupan kita, sering kita meninggalkan pelayanan dan persekutuan dengan Allah, tetapi Allah masih memberi kesempatan agar kita kembali kepada-Nya. Roh Allah tetap bekerja untuk mengembalikan kita ke jalan Allah. Itulah kasih Allah yang sesungguhnya.

Roma 8:28-30 menyatakan :
8:28 Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.
8:29 Sebab semua orang yang dipilih-Nya dari semula, mereka juga ditentukan-Nya dari semula untuk menjadi serupa dengan gambaran Anak-Nya, supaya Ia, Anak-Nya itu, menjadi yang sulung di antara banyak saudara.
8:30 Dan mereka yang ditentukan-Nya dari semula, mereka itu juga dipanggil-Nya. Dan mereka yang dipanggil-Nya, mereka itu juga dibenarkan-Nya. Dan mereka yang dibenarkan-Nya, mereka itu juga dimuliakan-Nya.


Jika Allah masih memberi kita kesempatan, itu berarti Allah sangat mengasihi kita. Kita harus selalu jujur di hadapan Tuhan, dan jujur mengakui Tuhan di hadapan manusia.




1:10 Orang-orang itu menjadi sangat takut, lalu berkata kepadanya: "Apa yang telah kauperbuat?" -- sebab orang-orang itu mengetahui, bahwa ia melarikan diri, jauh dari hadapan TUHAN. Hal itu telah diberitahukannya kepada mereka.


Jawaban Yunus tentu saja mengejutkan seisi kapal. Mereka heran bahwa Yunus ternyata adalah seorang yang percaya kepada Allah yang disegani banyak bangsa. Allah yang dikenal lebih berkuasa dari segala dewa yang mereka sembah, Allah yang sanggup untuk selalu melindungi dan memberikan kemenangan kepada umat-Nya. Bagaimana mungkin seorang yang telah mengenal Allah berani berbuat sesuatu yang menentang Allah yang Maha Perkasa.

Keberadaan orang Kristen yang tertidur dengan nyenyak akan menjadi celaan orang lain. Mereka akan mencemooh kehidupan orang Kristen yang sama dengan orang yang tidak mengenal Allah. Mereka tidak akan menyangka bahwa orang Kristen yang Allahnya penuh Kasih, penuh Kuasa, sanggup melakukan hal yang bagi merekapun adalah tanda ketidak- percayaan dan rasa tidak hormat kepada Allah.




Kamis, 11 Februari 2010

Kelas Samuel

Tuhan Yesus sayang padaku...